Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Sabtu, 17 Januari 2015

UMROH pertamaku

Asswrwb.
Bismillahiraahmanirrahim.

Semangat pagiiiiii!!!
Insya Allah ini tidak bermaksud untuk Riya atau pamer ya!!!
Karena sudah lebih banyak umat yang HAJI dan umroh lebih dari tiga kali.
Ijinkan saya berbagi pengalaman mengikuti UMROH bersama keluarga dengan kondisi ibunda di kursi roda dan anak usia 4tahun.

Saya berangkat umroh dengan donatur dari ayahanda.
Saya yang berusia di bawah 40 tahun di mahromkan ke ayahanda atau kakek dari anandaku.
Kami berangkat ber-5 + 1 asisten.
Kondisi ibunda pasca stroke yang memberikan beliau mesti berkursi roda.
Kami putuskan untuk membawa kursi roda dari tanah air.
Walopun informasi yang kami terima, di Mekkah dan Madinah tersedia penyewaan kursi roda.
Bahkan ada pula tenaga orang yg bersedia mendorong saat Sa'i.
Tentunya semua itu BUKAN gratis alias BAYAR.
Maaf, nominal sewanya saya tidak memperhatikan berapa SR.

Namanya juga manusia ya, pasti ada kekurangan karena kesempurnaan milik Allah SWT.
Kami sudah melaporkan ke pihak travel bahwa kami membawa kursi roda, kami sudah melaporkan ke pihak maskapai penerbangan bahwa kami membawa kursi roda, ...ternyata Allah SWT memberi kami ujian.
Bagi penumpang berkursi roda, biasanya diminta untuk turun paling akhir dari pesawat dengan alasan kursi roda akan diantar ke atas pesawat. Di Jeddah, memang iya, kursi roda kami diantar ke pesawat, namun oleh petugas yang mengawal kami, ternyata kami diturunkan bukan di terminal HAJI. Tentunya ini mengakibatkan kami terpisah dari rombongan travel. Pihak travel pun kebingungan. Apalagi kami yang baru pertama kali. Bersyukur Allah SWT masih sayang kami, sehingga ada yang menolong dan kami bisa berkumpul kembali.
Hal yang lebih kurang sama hampir juga terjadi saat kedatangan kami di cengkareng. Kursi roda yang kami titipkan, ternyata diturunkan bersamaan dengan bagasi. Dan kami harus menunggu lama pengantaran kursi roda dari pihak maskapai/bandara. Namun berhubung ini di negara sendiri, tidak terlalu panik kami dibuatnya.

Jadi, berdasarkan pengalaman, untuk pengguna kursi roda, mohon didampingi oleh dua orang keluarga. kenapa? Sebab urusan pengambilan bagasi di urus oleh diri sendiri bukan pihak travel. Jadi satu orang mengurus bagasi dan seorang lagi mengurus keluarga yg menggunakan kursi roda tersebut. Kalo memang TIDAK mau menunggu di dalam pesawat yg sudah pasti anda penumpang terakhir yg turun, selama keluarga tersebut masih mampu untuk berjalan perlahan dengan dipapah, silahkan di papah saja. Jika tidak mampu, maka anda perlu berkomunikasi yang jelas tentang terminal kedatangan antara anda yg membawa kursi roda dan rombongan. Jangan sampai terpisah. Tanyakan pada petugas di darat. Sebab pengalaman kami yg namanya petugas di udara yg di pesawat itu juga gak paham penumpang diturunkan di terminal apa, pintu berapa, dkknya. Karena pintu kedatangan crew pesawat dan penumpang berbeda.

Bagaimana dengan urusan membawa anak balita??
Saya sarankan, anda yang memiliki anak belum berusia sekolah, cobalah untuk membiasakan anak sedari kecil dekat dengan Tuhan. Bagi yang muslimah, perkenalkan dia dengan busana muslim, jilbab, dan mukena. Perkenalkan dia tentang shalat 5 waktu, umroh, ka'bah, siapa itu Rasullullah, dll. Sehingga saat kita tiba di masjid, anak tidak rewel untuk sekadar menunggu imam memulai shalat berjama'ah. Begitu juga dengan anak lelaki. perkenalkan dia dengan pakaian ihram untuk lelaki. Agar anak bisa tertib mengikuti kegiatan umroh dan ibadah 5 waktu di masjid.

Anda yang masih memiliki orang tua dan dimampukan secara ekonomi, coba yuks luangkan waktu untuk mengajak keluarga umroh. Jangan sampai penyesalan datang di kemudian hari yaaa.
Sebenarnya bergantung keyakinan anda, apakah umroh ini dianggap sebagai latihan sebelum berhaji atau sekadar wisata rohani. Yang saya liat disana, bervariasi ya tipikal manusia. Ada yang beritikaf di masjid dengan mengaji bahkan khatam Quran sambil menunggu shalat 5 waktu berjama'ah. Ada juga yang sibuk shopping. Sebab hotel tempat kami menginap memang sangat dekat dengan pertokoan dan masjid. Seberapa dekat? Tinggal jalan kaki saja,layaknya haji PLUS. Pilihan ada pada diri pribadi masing-masing.

Bagaimana dengan urusan perlengkapan alias baju-baju??
Kebetulan saya mengambil UMROH yang 9 hari.
Saya berangkat Januari 2015 saat udara cenderung dingin dan berangin.
Kami membawa baju hangat untuk di pesawat yg butuh waktu 9 jam penerbangan.
Kebetulan kami sekeluarga tidak kuat dengan AC.
Tiba di Madinah yang dingin dan berangin, sebenarnya hanya anda rasakan di perjalanan saat anda turun dari hotel menuju masjid.
Di dalam masjid, anda merasakan kehangatan dengan banyaknya umat.
Yang perlu dipakai selalu adalah kaos kaki, baju dingin di dalam atau thermal underwear atau long johns atau untuk wanita gunakan saja manset panjang dan celana leging panjang.
Saat ditutup dengan mukena, Insya Allah sudah hangat.
Usahakan shalat di dalam masjid ya, agar khusyuk tidak terganggu hawa angin yang dingin.
Untuk udara di Mekkah, cenderung lebih hangat, sehingga tidak perlu lagi baju berlapis-lapis.

Warna bajunya apa??
Saya gunakan putih keseluruhan untuk UMROH (tawaf dan Sa'i)
Untuk tawaf sunah dan shalat di masjid, saya gunakan warna pakaian yang netral. Rata-rata disana banyak yg menggunakan pakaian warna hitam.

Uang saku yang perlu dipersiapkan??
Bergantung dari anda pribadi hendak membeli apa di sana.
Kami sekeluarga (5 orang) menyiapkan SR 1,000 untuk oleh-oleh pribadi dan kerabat. Cukup? Cukup atau tidak bergantung rasa syukur. Yang kami rasakan lebih dari cukup, insya allah.
Anda bisa kok ambil uang dari ATM di Mekah dan Madinah, namun harus siap dengan biaya administrasi perbankkan. Uang yang keluar dari ATM langsung SR.
Jika anda mau menyiapkan dari Indonesia, saran saya, siapkan mata uang Real. karena tidak semua toko menerima US$ dan Rupiah. Oiya, Mata uang Rupiah yang diterima pedagang hanya yang pecahan 50ribuan dan 100ribuan. Saran saya, untuk anda yang hobi berbelanja, selama di negri orang, usahakan jika anda wanita, selalu didampingi oleh kerabat lelaki anda ya. Untuk detailnya pasti akan diinfokan ustad masing-masing saat tiba di tanah harom.


Semoga bermanfaat ya pengalaman saya ini.
Jika ada yang memiliki saran untuk travel umroh yang nyaman lainnya, boleh tulis di kolom komentar.
Jika ada rezeki dan kesempatan , kami ingin mengujungi Baitullah kembali.

Wassalam,
Tia
Dir @Oriflame via d'BC Network
Pin BB. 277d6aa3
Link: www.dbcn-socialmedia.com/?id=astia