Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Selasa, 23 Oktober 2012

hari gini masih kerja kantoran?????

Yang nulis blog ini juga masih kerja kantoran kok.
Ada yang salah dengan memilih kerja di kantor?
Gak ada!!
Yang salah itu kalo individu yg menjalankan pekerjaan (berkantor/tidak), meninggalkan kewajibannya sebagai istri/suami atau perannya sebagai ayah/bunda.

Kenapa sy memilih kerja kantoran?
1. Sy dibekali pendidikan yang cukup tinggi oleh orangtua
2. Sy memiliki contoh orangtua yg super duper keren; walopun orangtua sy PNS (ayah/ibu), namun tiap  menitnya sy selalu melihat kehadiran orang tua mendampingi sy. Untuk momen yg biasa saja sampai yg luarrrrr biasa.
3. Sy mantabkan dalam hati bahwa sy akan meneruskan cita-cita orangtua dan memilih kerja di kantor yg jam kerjanya bisa sy sesuaikan agar peran sy sebagai bunda tidak dinomorduakan.

Yes!!!
alhamdulillah, sy mantab sebagai PNS dosen.
sy masuk ke instansi ini tanpa ada kong-kalingkong.
Sy orang rantau;
Sy tidak fasih berbahasa sunda;
Sy bukan anak pejabat di instansi ini, walopun duluuuu ayah sy pejabat di Pulau yang berbeda hihihi;
Sy tidak memiliki kerabat di instansi ini;
Hanya niat yg kuat, doa yang banyak ke Allah SWT, restu yang tulus ikhlas dari orangtua, menjadikan sy bisa berada di posisi saat ini di kantor kedua (istilah sy).
Miris memang jika mengetahui seseorang menjadi PNS karena unsur anak si A, titipan si B, dllnya.
Kasian dengan orang-orang yg sudah ikut tes cpns tapi "terpaksa" dibuang karena ada anak "titipan" pejabat atau kerabat seseorang yg sedang berkuasa. Gak baik loh menutup kran rezeki orang lain?!?!?!
Kasian dengan si anak titipan, karena pastinya tiap mata yg memandang dia akan memantau sampai sejauh mana kemampuan diri dia.
kalo si anak titipan berkualitas baik, orang lain pasti akan memuji.
tapi kalo si anak titipan berkualitas buruk, pasti akan dicemooh dan berakibat membawa nama buruk bagi si penitipnya.
Makin beraaaaaat sj perjuangan hidup di dunia.
masiiiiiiiih banyak juga orang yg berminat menjadi PNS.
kata mereka yg kongkalingkong: "yang penting mah jadi PNS, gak penting soal gaji PNS yg cenderung kecil"

Yap!! Gaji.
Kebutuhan hidup sebenarnya itu-itu saja.
Sadang, pangan, papan.
Tapi kita manusia ada faktor "tidak pernah merasa puas"
Udah punya rumah, pengen nambah lagi yg lebih besar.
Udah punya tanah, pengen nambah lagi yg lebih luas.
Udah punya mobil, pengen tukar dengan mobil edisi terbaru
Disinilah letaknya kenapa sampai detik ini manusia teruuuus saja mencari uang.
Uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
syukur-syukur kalo uangnya bisa untuk bangun masjid....amiiiiiin.

Sy PNS tapi gak bisa mroyek seperti PNS lainnya yg mencari uang sampingan selain gaji.
Teruuuuuus dari mana sy dapat tambahan uang?
Dari bisnis MLM Oriflame yg sy jalani saat ini.
Modalnya dari mana?
Sy sisihkan gaji sy untuk perputaran modal.
Tiap bulannya cukup Rp 500ribu.
Kenapa perlu modal?
Karena sy perlu untuk talangi dulu orderan konsumen saat mengambil barang ke oriflame.
Selanjutnya, jika barang sudah diterima konsumen, pembayaran cash pun dilakukan, alias transaksi.
Adakah keuntungan?
Pasti ada!!!
Ini kaaan bisnis.
keuntungan yg saya terima justru double.
Pertama, dari penjualan langsung seperti adanya orderan konsumen.
Kedua, dari sy membina jaringan dari MLM = ajak-ajak orang.
mengajak orang, mencari rekan kerja yg satu visi misi, memberikan informasi ttg adanya pintu rezeki dari bisnis MLM oriflame, gak ada yg salah rasanya ya.
Barang yg dijual, ada.
Kantornya juga ada.
bonus yg diterima pun jelas di potong pajak.

Jadiiii....
kalo hari gini masih kerja kantoran, tentu saja tidak salah.
kalo hari gini mau bisnis, tentu saja tidak salah.
Mariiiiii kita berlomba-lomba mencari rezeki untuk kemudian kita berikan pada yg berhak.

Selamat Idul adha 1433H
Jangan lupa yg berkelebihan rezeki untuk ikut berqurban ya, teman-teman.


Kamis, 18 Oktober 2012

Gabung MLM bukan berarti berhenti kerja

Cerita ini berawal dari teman sy yg mengatakan bahwa:
"mba,sy sudah menyenangi pekerjaan saya yg sekarang, jadi sy tidak berani mencoba MLM"

Dari ucapan ini, sy lantas berpikir:
"oooooh...jadi selama ini beberapa orang enggan mencoba gabung di MLM karena salah satu alasaannya, nanti disuruh berhenti kerja dari pekerjaan yg sudah ditekuni sebelum bergabung di MLM"
SALAH besar itu teman-teman.
Pekerjaan yg teman-teman jalani saat ini,
Pastinya sudah menjadi cita-cita dari masa kecil.
Pastinya sudah melalui berbagai macam rintangan
Pastinya sudah melalui perjuangan yg mungkin juga tidak ringan

Sy jadi teringat saat pertemuan dengan grup d'bc network di bogor beberapa waktu lalu.
Ada seorang donlen yg sepertinya masih kaget dengan pencapaian uplennya sudah di level diamond dengan mengawali berhenti kerja kantoran kemudian bergabung di oriflame.
Donlen ini mengatakan: "sy pengen juga diamond di oriflame, sy pengen juga sukses di oriflame. tapi sy mencintai pekerjaan sy saat ini sebagai pengajar. sy tidak akan berhenti sebagai pengajar."
sahabatku sesama member berkata:"hayoooo...mba tia kapan resign dari PNSnya?"
Jawab saya:"sy tidak akan berhenti jadi PNS sampai sy diharuskan pensiun oleh negara."

Kebetulan di pertemuan grup d'bc network, dihadiri oleh co-founder sekaligus leader paling atas kami yaitu mba Nadia.
Mba Nadia bercerita,
bahwa masuk ke MLM oriflame, bukan artinya teman-teman harus berhenti dari pekerjaan yg kalian cintai dan sudah ditekuni sebelumnya.
Berhenti kerja pun, itu pilihan masing-masing individu.
Saya, kata mba Nadia, sebelum bergabung di oriflame berprofesi sebagai penyiar radio namun bukan di prime time. waktu itu penghasilan sy pas-pasan banget, seperti kisah saya di www.rahasianadiameutia.com/?id=ciresspa
setelah bergabung di oriflame dan saat ini berpenghasilan Rp 160an juta / bulan, ternyata Mba Nadia tetap menjalankan profesinya sebagai penyiar radio. 
Kenapa? karna Mba Nad sukaaaaaaaaa banget denger suaranya di radio ataupun rekaman lainnya.
Jadi, akan lebih menyenangkan jika profesi sebagai "penyiar radio yang ber-oriflame" atau dibalik "konsultan oriflame yg penyiar radio".

Sama halnya dengan sy.
Sy memilih menjadi PNS dosen karena sy melihat sosok ibunda yg juga dosen, masih bisa membagi waktunya antara mengurus anak dan karir.
Sy tidak pernah dititipkan ke pembantu dalam kondisi lusuh alias belum makan/mandi.
Selalu saja hadir sosok ibunda dalam tiap langkah sy sehari-hari walopun profesi beliau dosen dan dokter yg berpraktek di 3 klinik.
Dari contoh beliau inilah, sy memilih profesi PNS dosen.
Tapiiiii...teman-teman jangan salah, tidak semua dosen bisa "santai" membagi waktu antara keluarga dan karir.
Ada beberapa kolega yg walopun punya anak balita tapi tiba di kantor jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore.
Ada beberapa kolega yg sanggup keluar kota mengurus proyek dan anaknya dititipkan ke pembantu/orangtua/mertua.
Semua itu pilihan dari masing-masing individu menjalankan manajemen rumahtangganya.

Kenapa sy memilih bergabung di MLM oriflame?
Pertama, sy butuh uang.
Kedua, sy suka online mencari informasi/bahan ajar untuk keperluan karir sy.
Ketiga, sy punya beberapa waktu luang karena sejak memiliki anak, sy memilih untuk tidak mengambil proyek luar kota.
Akan lebih indah rasanya jika sy berprofesi sebagai PNS dosen yg mroyek di MLM oriflame.

Jadi, pilihan ada di masing-masing hati teman-teman yaaaaa.

 




Senin, 15 Oktober 2012

Ultah 66tahun Oma

Ceritanya tanggal 13 Oktober 2012 hari sabtu, Oma Teti berulang tahun ke-66.
Sejak 2009, Oma terkena stroke.
Sampai saa ini menjelang 3 tahun tepatnya 10 november, Oma masih belum lancar berbicara, sulit berjalan, dan tangan kanan masih kaku.
Mungkin juga karena faktor usia sehingga pemulihannya tidak bisa cepat.
Namu dari kesemuany itu, daya ingat oma yg paling kuat diantara kami yg sehat.
Selalu ingat dengan kesulitan anak cucu.
Selalu ingat pengen bermain dengan cucu.
Selalu ingat untuk memberi uang saku untuk cucu.
Ya!!!
Oma Teti masih punya dana pensiun PNSnya.

Untuk merayakan ulangtahun Oma,
sy yg bekerja di bandung ingin memberi kejutan dengan kehadiran sy dan shafa ke cibubur.
Sekaligus membawa shafa jalan-jalan
Berangkatlah kami dengan Kereta api tanggal 12 oktober 2012,
lumayan deg-degan juga, karena ini pengalaman pertamaku bawa anak 2 tahun seorang diri tanpa suami apalagi pengasuh alias PRT.
Alhamdulillah perjalanan lancar dan tiba di stasiun gambir di jemput opa Cut.
Sabtunya kami merayakan dengan makan siang bersama ke bogor.
Kali ini pasukan lengkap (opa,oma, mamel) termasuk ada ayahnya shafa
Balik ke bandung, sy pilih travel cipaganti.
kebetulan jenis mobil yg kami tumpangi ELF.
Huahahahaha....girang banget shafa naik ELF.
Subhanallah...
benar-benar pengalaman berharga banget bisa membawa shafa yg belum genap 2 tahun 2 bulan dengan menggunakan moda transpotasi umum.
Alhamdulillah anakku tidak rewel selama perjalanan.
Alhamdulillah anakku menikmati perjalanan dengan bisa tidur dan melihat-lihat pemandangan
Kebahagiaan ini gak ada tandingannya dengan nominal uang yg aku kumpulkan hari-demi hari.
Mudah-mudahan sy diberi kesehatan dan rezeki kembali untuk membawa shafa jalan-jalan lagiiii.
Amiiiiiiiiin....

Kamis, 11 Oktober 2012

sekali lagi...sukses itu pilihan

Hari ini sy berbincang dengan seorang kolega yg bercerita ttg cita-citanya dalam mengumpulkan pundi-pundi uang alias mencari rezeki.
Ada rasa takjub kepadanya yang notabene seorang ibu dari dua anak, namun tetap bisa melakukan aktivitas sebagai pegawai di 3 kantor dan hendak memulai bisnis.
Menurutnya, dia terbiasa bekerja di kantor sebelumnya dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore.
sehingga saat berada di kantor yg baru yg satu kantor denganku, dia menerapkan jam kerja yg sama.
gak heran kalo dia dipakai pimpinan jika ada tugas-tugas kantor.
gak heran kalo dia sering mengeluh migran/pusing yg katanya juga mungkin pengaruh beban kerja yg terlalu banyak
Tapi dia menikmati ritme kerja seperti itu.
Pada akhirnya banyak orang di kantorku yg membandingkan diriku dengan dirinya, contoh dari jam kerja.
Kolegaku ini bisa jam 8 pagi udah di kantor, padahal punya anak batita.
Bersyukur ada kolega yg lain mengatakan, manajemen waktu tiap keluarga berbeda-beda karena kondisi kita tidak sama untuk tiap orang.

bercermin ke diriku sendiri.
well...sy adalah sy.
siapa sih yg gak kepengen kerja?
siapa sih yg gak kepengen punya uang banyak dari hasil kerja?
tapi hati nuraniku lebih memilih untuk menomorsatukan anak kemudian karir.
hati nuraniku lebih memilih menomorsatukan melihat senyum bahagia opa+oma bertemu cucu, walopun itu artinya aku harus menempuh perjalanan 3jam bandung-jakarta hampir tiap weekend.
hati nuraniku lebih memilih melakukan pekerjaan tambahan dengan online.
Iya...online dengan M*M Oriflame dan bergabung dalam jaringan d'bc network.
Aku pilih oriflame karena sistemnya jelas, semuanya terbuka mulai dari bonus dan pemotongan PPn terhadap gaji, dll.
Semoga dengan konsistensiku dan belajar kembali mengenai sistem bisnis oriflame, aku bisa meraih cita-cita mengubah hidup dari sisi finansial.
Gak mungkin sy beraktivitas di banyak kantor.
Gak mungkin sy meninggalkan anak sepagi itu sampai sesore itu.
kenapa? karena selagi sy diberi kesehatan dan umur, aku ingin selalu berada di dekat anak.
momen-momen yg bahagia jika melihatnya bermain saat dimandikan.
momen-momen yg bahagia jika melihatnya memilih baju dan memakai baju setelah mandi.
momen-momen yg mungkin juga anakku belum tentu dapat diingatnya saat dia dewasa, tapi hati nuraniku terpuaskan dengan memelihara titipan Allah SWT.

Sukses itu pilihan...
Ingin sukses jadi IRT?
Ingin sukses jadi wanita karir?
Ingin sukses jadi IRT dan wanita karir?
teman-teman yg memilih yaaaa....

Rabu, 10 Oktober 2012

restu mertua?

Melihat testimoni para konsultan oriflame yg sudah sukses,mengingatkan kembali akan pentingnya DOA dan usaha utk dapat berhasil.
Ada satu kata yg saya ingat.
Minta restu kepada orang tua dan mertua.
hmmmm...mertua??????
mertuaku...hmmm....tipe orang yg ....gimana ya?!?
hubungan sy dengan mertua dibilang baik , tidak juga baik.
hubunga sy dengan mertua dibilang tidak baik , ya baik.

ada beberapa peristiwa yg membuat sy untuk sampai pada satu titik "OK, sy akan berjuang sendiri!"
Duluuuu banget saat kami (saya dan suami) belum memiliki rumah, sy yg bekerja di bandung menumpang dirumah sepupu; sementara suami yg kerja di jakarta memilih tinggal di rumah orangtuanya di bekasi.
Saat itu sy ingat banget kami sedang berusaha mengajukan KPR.
Sampai pada suatu ketika, KPR kami hanya mampu diberikan jika kami menaikkan kembali uang muka.
Dengan segenap upaya mengumpulkan tabungan yg belum juga cukup, sy mohon bantuan dari orang tua kandung sy.
alhamdulillah ayah+ibu mau meminjamkan sebagian uangnya utk menambah uang muka rumah kami.
Tapi, apa peran mertua sy?
Ibu mertua:"tia, gimana dengan rumah kalian?"
Sy:"iya ma, kami gi nyari uang utk menaikkan uang muka. butuh puluhan juta lagi."
Ibu mertua: "ya, segera sajalah cari. ini kamar yg ditempati asep, mau ditempati agus dan istrinya. jadi nanti asep mau tidur dimana karna gak ada kamar lagi."

Gubrak!!!!
seorang ibu mengatakan tidak ada kamar lagi utk anak kandungnya?
padahal jelas-jelas kami jarang menggunakan kamar tersebut.
jika sy berkunjung menengok suami, sy memilih untuk menginap dirumah orang tua sy.
Subhanallah...begitu ya mereka terhadap suami dan sy!!!
Tpi sayang, jika ucapan ini sy ceritakan ke suami, tentu sj dia tidak percaya masa ibu kandungnya berkata seperti itu.
"mengusir anak secara halus", itu yg sy rasakan.
tidak ada lagi tempat kami beristirahat melepas penat jika berkunjung kerumah mertua.
akhirnya setelah rumah kami, peroleh mertua kembali berkata:"alhamdulillah, gak sia-sia tiap malam tahajud untuk anak-anak."
jiaaaaaaah!!!!
orangtua sy walopun belum haji juga tau kok shalat wajib dan sunah
Orang tua saya walopun belum haji tau kok, yg dibutuhkan anak bukan hanya doa tapi usaha yg bisa menghasilkan uang.
karena rumah dibeli bukan hanya dengan doa, tapi dengan uang.
gak perlu ya rasanya disebut-sebut "pengorbanan" tahajud tiap malam.
Astagfirullah...mertua ku.

Lanjut...kemudian seiring dengan waktu,
adaaaa saja ucapan mertua yg menyakitkan hati
menyudutkan sy. menceritakan hal-hal yg mistik terkait rahim orang lain saat saya belum hamil.
bukannya menyemangati, malah menakut-nakuti!!!
sampai orangtua kandung sy pun bersedih hati "ya Allah....semumur-umur ibu + ayah belum pernah merendahkan anak kandung seperti ini. kami tidak terima. semuanya kembali ke kakak yg menjalankan."
Ibu...ayah...maafkan sy ya yg "terpaksa" membuat ibu+ayah berbesan dengan orang yg semula terlihat santun dalam bertutur kata dan bersikap, ternyata sekali-kali berucap, langsung menusuk ke jantung.

So, bagi saya, yg terpenting restu orang tua kandung dan anak.
mertua yg sy miliki, maaaf, telah memaksa sy untuk berjuang seorang diri.
Berbahagialah mereka yg bisa seiring sejalan sebagai mantu dan mertua.

Minggu, 07 Oktober 2012

Mengubah Hidup

Ini judul yang tepat untuk menceritakan kembali hasil meeting dari kegiatan hari ini 7 Oktober 2012 dari Bogor.
Bogor??? YES!!!!
Alhamdulillah sudah menjadi rezeki sy, di saat pulang ke cibubur, kantor ketiga punya kegiatan di Bogor.
So...kenapa tidak saya ikut bergabung.
Sambil berhari minggu dengan keluarga, sambil menyerap ilmu dari orang sukses.
Kali ini berbagi ilmu sy dapatkan dari duo kakak-adik yg membuktikan pilihan mengikuti MLM dengan oriflame adalah pilihan yg tepat bagi mereka.
Kenapa tidak?? karena kurang dari 1 tahun mereka sudah memiliki penghasilan puluhan juta perbulannya.

Saya tidak sedang berbohong.
Saya tidak sedang mengada-ada.
Tidak semua orang membenci MLM.
Jika pernah sakit hati dengan MLM yg satu bukan lantas artinya MLM yg lain bernasib sama.
Pilihan ada di kita sebagai konsumen/calon member untuk memilih MLM yg terbaik menurut kita.
Sy pribadi memilih OR karena sy senang dengan sistemnya yang transparan dari sisi keuntungan, bonus yg dipotong PPn, bonus yg sesuai dengan kinerja dalam 1 bulan.
Tidak ada istilah d*ln memperkaya u*ln.
Banyak kok yg sudah membuktikan!!!
siapa yg giat bekerja, dia yg akan memperoleh reward lebih banyak.
ADIL...ini kata yg tepat dan yg sy cari di dunia.
Karena KEADILAN yg sempurna hanya milik Allah SWT.

Memilih MLM karena apa:
1. Uang?
2. Pengen nyari teman/pacar?
3. Ikut-ikutan trend?
4. Gak enak sama yg ngajak,..kasian...teman dekat???
Kalo sy menjawab #1: saya ikutan MLM karena saya butuh UANG.
Saya pegawai.
Saya tidak mungkin memiliki kenaikan gaji 100% dalam 1 bulan.
Saya terikat sumpah tidak boleh KKN.
Saya tidak punya modal besar untuk bisnis warung kecil-kecilan atau yg lainnya.
Gaji sy sebagai pegawai tiap bulan HABIZ untuk bayar tagihan ini-itu.
Gaji sy sebagai pegawai tiap bulan HABIZ untuk mendukung tugas saya juga sebagai pegawai.
Hidup sy di dua kota: rumah di kota A, kantor di kota B
Berniat untuk hemat dengan mutasi, tapi belum dapat jawabannya dari Allah SWT.
Stressss???
Iya lah!!! siapa yg sanggup membayangkan sampai usia 50tahunan masih dengan kondisi keuangan yg seperti ini hidup untuk 2 kota, belum lagi kebutuhan anak dan masa depan lainnya.
So, pilihan sy jatuh ke MLM dan bergabung di OR.

Berkecimpung di dalam MLM, tidak lantas membuat saya berniat meninggalkan status kepegawaian sy.
Di titik ini banyak orang yg berpikir negatif ke sy.
orang-orang yg berotak sempit dan berhati busuk, menilai sy lebih mementingkan MLM sy.
Justru sy mengikuti MLM untuk mencari UANG tanpa sy harus korupsi waktu mengajar,
tanpa sy harus mengorbankan anak didik saya,
tanpa sy harus melewatkan kesempatan untuk sy membuat karya ilmiah melakukan penelitian & pengabdian serta mengikuti seminar di dalam/luar kota.
Semua itu butuh UANG.
dukungan dari kantor, tidak selalu sy dapatkan karena semua orang pastinya juga ingin di danai.
Daripada sy terus bersaing di internal kantor , lebih baik sy mencari peluang UANG dari luar untuk membiayai kegiatan kewajiban sy di kantor sy sebagai pegawai dan UANG yg saya dapat akan sy gunakan untuk membiayai aktivitas sy di kantor.
Misalnya membeli Lcd yg seringkali sy tidak kebagian jika butuh untuk pengajaran di kelas.

Apa hubungannya MLM, status pegawai, dan UANG?
kita pakai skala rendah 1 s/d skala tinggi 5 ya.
MLM menghasilkan uang = 5
Pegawai menghasilkan uang = 5
kenaikan gaji MLM mungkin 100% dalam 1 bulan = 5
kenaikan gaji pegawai mungkin 100% dalam 1 bulan = 1
kebutuhan uang untuk aktivitas MLM = 1 (katalog plus keanggotaan)
kebutuhan uang untuk aktivitas pegawai = 5 (fotocopy, beli buku, bayar seminar, bayar prosiding, bayar makalah sebagai peserta/pemakalah seminar, dll)
Sy lebih memilih mencari UANG dari MLM sebagai sumber dana saya untuk memenuhi kebutuhan saya sebagai pegawai.

Berkecimpung di MLM tidak melulu soal uang,
tapi kita "dipaksa" untuk belajar lagi mengenal sistem bisnis ataupun penjualan, merekrut, dan membina jaringan.
Disini kita juga "dipaksa" belajar untuk lebih memahami karakter orang lain, untuk berlapang dada di tolak calon donlen, untuk berpanas-panasan/bercapek-capek mencari dan memenuhi orderan  konsumen.
Semua fasilitas sudah tersedia online maupun offline.
Hanya tinggal kita sebagai individu pelaku bisnis yg harus berpikir kreatif dan mandiri dalam menjalankan bisnis.

Di dalam M*M sendiri ada fenomena cara pandang dari masing-masing pelaku.
Seorang IRT bukan wanita karir yg 24 jam di rumah akan berpikir lebih enak jadi wanita kantoran karena bisa lebih mudah bersosialisasi mencari pelanggan.
Seorang IRT wanita karir akan berpikir lebih enak jadi pure IRT karena bisa online 24 jam dari rumah.

seperti kata pepatah: rumput tetangga terlihat lebih hijau.
So, apapun kondisi kita, apapun pilihan kita, harus konsisten menjalankannya dan raih impianmu.
sy pegawai yg ikut MLM lebih berat menjalankan dalam hal manajemen waktu 24 jam sehari dibandingkan IRT yg 24 jam dirumah.
Jam tidur sy berkurang, sudah menjadi konsekuensi dari pilihan sy.
Insya Allah dengan usaha dan kerja keras sy PASTI mencapai impian awal untuk hasil keuangan yg sy impikan.

Teman-teman,
pilihan ada di diri anda masing-masing.
ingin tetap berada di zona aman yg sekarang, silahkan.
ingin keluar dari zona aman untuk meraih yg lebih baik tanpa menunda,silahkan.
sukses untuk semuanya ya.

Mohon maaf jika ada tulisan yg tidak berkenan.
tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun dan siapapun.