Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Jumat, 26 Juni 2015

Apartemen pertama kamiiiii

Semangat pagiiiiii!!!!

Inilah sifat keras hati saya yang pengen banget punya rumah di Bandung.
Tahun 2011 berusaha untuk mencari property senilai Rp 200juta dengan lokasi yang cocok untuk keseharian saya yang mobile bandung-cibubur.

Saya memang kerja di Bandung.
Namun karena pertimbangan ex-suami yang pengen punya rumah dekat dengan kantornya di Cilangkap, maka saya mengalah untuk kemudian dibantu DP dari ayahanda, kami berhasil mencicil rumah tipe 43/90 di kawasan Cibubur tahun 2009 seharga Rp250.000.000,- (250juta).
Iya... pada akhirnya memang saya yang bolak-balik seminggu sekali Bandung-CIbubur.
Terkadang menyetir sendiri,
Terkadang ikut travel.
Bahkan saat hamil pun seperti itu.
Gak capek? Kaloditurutin capek, memang capek.
Gak dianter jemput ex-suami? kebetulan tidak.
Gak berencana pindah ke jakarta atau bogor? Sudah berusaha namun tidak mendapat butuh dari beberapa univesitas yang saya kunjungi.
Gak berencana berhenti? Tidak, karena menjadi PNS Dosen saya abdikan sebagai bakti saya terhadap orangtua yang sudah menyekolahkan saya sampai jenjang S2. 
Dan kondisi keuangan kami yang baru belajar memiliki rumah memang tidak bisa hanya berasal dari 1 sumber penghasilan.
Saya hanya berusaha untuk menjadi istri yang patuh pada suami.
Sesuai komitmen awal pernikahan kami waktu itu.

Seiring berjalannya waktu,
Sudah memiliki anak,
Mulai berasa butuh banget rumah di Bandung.
Cari-cari informasi, kesana kemari,
Harga property di kota/kab bandung tergolong fantastis.
Bahkan dengan lokasi yang tidak dekat dengan jalan besar, harganya saja bisa lebih mahal dari rumah saya di cibubur.

Barangkali memang sudah jalannya, saya dapat informasi ttg apartemen di Pasteur.
Tipe terkecil studio dengan LK. 21m2, harganya cocok dengan budget Rp200juta.
Walopun 200juta itu hasil keroyokan ya!!!
Bukan uang saya pribadi yang kala itu baru 2 tahun menjadi PNS.

Kenapa perlu dipertegas baru 2 tahun PNSnya?
Sebab ada teman yang bertanya:"kok bisa punya apartemen, beli rumah lagi, punya mobil, ...emang penghasilan ibu perbulannya berapa?"
hihihi... penghasilan bulanan itu kan gak selamanya dari 1 sumber gaji.
Penghasilan bulanan itu bisa dari bisnis Oriflame yang saya tekuni.
Penghasilan bulanan itu bisa dari pemberian beberapa orang yang memang tulus ikhlas membantu saya dan ananda saya.
Jadi, kalo ditanya uang darimana datangnya?
Jawaban saya tetap sama: uang itu datangnya dari Allah SWT.
Kalo dihitung diatas kertas, pasti minus.
Tapi saya bisa bertahan untuk hidup normal.
Kuncinya juga sama: DOA + USAHA gak pernah putus. 
Hasilnya serahkan pada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Saya gigih atau keras hati berusaha meyakinkan ayahanda dan ex-suami untuk membeli apartemen.
Ex-suami menyatakan dia tidak sanggup membantu keuangan karena mesti mencicil rumah kami & dia berencana sekolah Sesko.
Walopun pada beberapa kesempatan 2x KPR menunggak, tetap saya yang wajib BAYARin.#jlebb.
Ayahanda mau membantu untuk DP apartemen saja.
Oke lah... dengan modal NEKAD dan TEKAD butuh rumah di bandung seharga 200juta,saya beranikan diri untuk serahkan DP ke apartemen ini di Oktober 2011.
Dengan pilihan pembayaran cicil KPA.
Nah... saat menjelang proses KPA itu, kami diskusikan kembali.
mempertimbangkan untung / rugi mencicil atau memiliki HUTANG/kredit.
Setelah diskusi panjang, akhirnya adik saya, yang waktu itu baru saja merintis karirnya sebagai dokter spesialis, berkenan untuk membantu.
Yap... akhirnya apartemen ini pake pembayaran CASH bertahap yang lumayan ringan.
Pembagiannya 75% adik pake gaji dari Kantornya di RSUD & 25% saya pake gaji dari UPI bandung.
Jadi... apartemen ini milik kami.
Kami dua bersaudara karena dibelikan ayahanda apartemen, bukan milik pribadi dari Tia.

Alhamdulillah pembayaran cash bertahap berjalan lancar.
Terakhir selesai di September 2013.
Senang rasanya... selesai cicilan cash bertahap.
Hitung-hitung, nabung gaji pokok jadi apartemen...hihihi.
Kalo gak seperti ini, yakin banget itu gaji pasti habis saja untuk beli yang dikira butuh padahal cuma pengen ikut-ikutan.

Ternyata ya...
walopun saya magister teknik sipil,
baru berasa kalo membangun apartemen alias rumah vertikal, butuh waktu yang gak sebentar.
Jika rumah landed bisa 3-4bulan.
Apartemen ini belum 100% selesai, itu saja ada keterlambatan sampai 2 tahun.
Tapi tetap bersyukur, karena insha allah sebentar lagi serah terima kunci.
Hanya saja, sepertinya belum bisa ditempati karena secara keseluruhan gedung pun belum finishing.

Adakah hubungannya dengan gaji Oriflame?
Tentunya ada.
Semenjak berani berinvestasi di apartemen,...
Saya jadi berani untuk mencari penghasilan bulanan bukan berasal hanya dari satu sumber.
Tapi beberapa sumber lebih baik dan menenangkan.
Letih memang...
Namun dari letih ini saya mendapatkan pencerahan, saya mendapatkan ilmu baru.
Semuanya bermanfaat.

Mohon doanya teman-teman,...
ini apartemen kami yang pertama...
Semoga lancar saja semuanya sampai bisa ditempati.
Insha Allah jika Allah mengijinkan, kami akan belajar berinvestasi di property yang lain.
Iya, kami memang bukan orang kaya karena keturunan.
Maklum, kami keturunan Syekh D.Djambek dari Bukittinggi dan Effendi Dt. Batuah seorang kepala sekolah jaman Belanda di Palembayan, kabupaten Agam.
Bukan dari keturuan urang awak yang pandai manggaleh (pedangang).
Investasi ini dunia baru bagi kami.
Karena dari dulunya hanya ada sekolah,sekolah, dan sekolah baru kemudian kerja...hahaha.

Terima kasih untuk ayahanda dan ibundaku.
Terima kasih untuk adindaku.
Terima kasih untuk anandaku.
Terima kasih untuk gaji PNSku.
Terima kasih untuk gaji Oriflameku.
Allah SWT begitu baik padaku, alhamdulillah...alhamdulillah... segala Puji bagi Allah SWT.

Tia
Direktur @d'BCN Oriflame
WA/LINE: 081370592603
BB.277d6aa3