Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Sabtu, 29 Agustus 2015

HBD Fa 27082010

Semangat pagiiiii
Semestinya ini saya tulis di tanggal 27082015.
Namun karena tugas di kantor untuk menyelesaikan borang akreditasi belum selesai, maka tertunda.
Alhamdulillah hari ini bisa menulis kembali.

Fa...
Lima tahun sudah bunda mendampingi shafa,...
Lima tahun sudah kita menelusuri jalan tol purbaleunyi bandung-cibubur.
Iya, shafa dari bayi terbiasa "hidup" di mobil.

Sekarang shafa sudah tumbuh sebagai anak 5 tahun yang sehat.
Alhamdulillah...
Shafa selalu sehat.
Bunda tia berusaha memenuhi gizi untuk makanan shafa.
Paling sakit panas minum SanMol dan Batuk minum AnaKonidin.

Fa...
Insha allah kita selalu sehat ya Nak.
bunda tia akan selalu menemani shafa.
Insha allah rezeki bunda tia untuk anak solehah seperti shafa akan selalu ada.
Memang kita bukan keluarga yang utuh.
Tidak ada ayah yang selalu hadir untuk keluarga.
Tapi kita sudah sepakat untuk melepaskan masa lalu dan menatap masa depan.

Bunda Tia janji tidak akan mengungkit cerita kelam masa lalu.
Yang shafa ditinggal sendiri di kamar mes cipulir karena Asep dipanggil komandan.
Gak Nak, bunda tia tidak akan pernah seperti itu.
Justru dengan bangga bunda tia akan bawa shafa ke kantor bahkan shafa pernah kan masuk di kelas saat bunda mengajar.

Shafa anak baik,
Shafa anak cerdas,
Shafa paham kok jika diberikan penjelasan.
Maklumi saja ya dia gak pernah tau tumbuhkembang shafa.
Yang shafa dulu banget nelpon dia karena kangen tapi gak dibalas telpon shafa sampe berbulan-bulan.
Yang kemudian dia hadir tiba-tiba dan kemudian menghilang lama.
Perlu banyak kesabaran ya Nak.
Banyak berdoa jika memang shafa meminta sosok ayah yang nyata hadirnya.
Banyak berdoa untuk kekuatan hati shafa saat orang bertanya "kapan shafa punya adik?"
Banyak berdoa untuk kekuatan hati shafa saat orang bertanya "ayahnya mana?"

Allah SWT Maha Adil, Nak.
Rajinlah selalu melakukan kewajiban shalat 5 waktu.
Mengajilah tiap hari dan perbanyaklah jika suasana hati tidak tenang.
Tetap rutinkan shalat dhuha.
Kelak nanti belajar puasa senin kamis dan shalat tahajud.
Berdoa hanya pada Allah SWT.
Meminta hanya pada Allah SWT.

Bukan kesalahan shafa situasi kita tidak utuh seperti ini.
Tapi dialah sebagai orang dewasa yang semestinya bijak memilih jalan hidup.
Percayalah Nak, orangtua yang menyia-nyiakan anak, kelak di masa tuanya akan penuh penyesalan.

Shafa hadir sebagai cahaya penyemangat.
Untuk Oma Teti dan Opa Cut.
Untuk bunda Tia dan Mama Meli.

Selamat ulang tahun ke 5 masehi ya anandaku.
Tetap ceria dengan semua celotehmu, Nak.
Belajar membaca ya kita saat ini.
Mengejar iqra untuk bisa naik ke Al-Quran insha allah.
Peluk cium dan sayaaaang dari bunda Tia yang gak pernah merasa kesulitan mengasuh shafa.
Karena Shafa untuk bunda Tia adalah hidup bunda.

Bandung, 30Agustus2015
Bun Tia.


Selasa, 25 Agustus 2015

menjelang ulang tahun Fa_27 Agustus 2014 (part 2)

Semangat pagiiii!!!
Hari ini insha allah hari kedua bunda tia puasa untuk Shafa.
Iya, bunda minta sama Allah SWT untuk shafa diberikan yang terbaik dalam menjalani usia 5 tahun masehi kelak.
Pernah shafa bertanya:"kenapa shafa ulangtahunnya dua kali , bunda?"
Bunda tia menjawab:
karena bunda pengen shafa itu mengenal kalender Islam. Shafa lahir di 17 ramadhan 1431 Hijriah. itu kalender Islam. Di bulan Ramadhan, kita umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa. tanggal 1 Syawal kita merayakan Idul Fitri. atau lebaran. Di tanggal 10 Dzulhijah kita umat muslim merayakan lebaran haji atau idul adha yang biasanya ada pemotongan hewan qurban. karena banyak peristiwa Islam yang sampai saat ini masih dirayakan, makanya bunda sisipkan ulang tahun Ramadhan shafa untuk internal keluarga saja. Dengan opa cut,oma teti, bunda tia dan Mamel.
Kalo tanggalan Masehi atau yang dipakai umat di dunia ini, shafa lahir di tanggal 27 Agustus 2010, hari Jumat, sekitar jam 2 siang melalui operasi Caesar. Makanya dirayakannya bareng sama teman-teman di sekolah atau untuk lingkungan sosial pertemanan Shafa kelak. Tak perlu dirayakan berlebihan karena sifatnya hanya sebagai pengingat, sebagai introspeksi diri.Cukup berdoa dan meminta perlindungan, kesehatan, dan semua yang shafa inginkan hanya pada Allah SWT.

Shafa sekarang sudah semakin meninggi.
Shafa alhamdulillah bisa dikatakan cantik.
Shafa alhamdulillah anak yang nurut ke bunda tia.
Shafa juga dipuji bunda guru karena shafa sudah paham tentang menutup aurat dan bagian tubuh yang wajib shafa jaga.
Shafa juga percaya diri untuk menyelesaikan persoalan yang mengganjal di hati dengan teman-teman.
Insha Allah lebih dirajinkan lagi shalatnya ya anandaku.
Karena sudah mau usia 5 tahun.
Belajar untuk menjalankan yang wajib dengan tertib.

Bunda Tia.
Bandung, 26 Agustus 2015.

Senin, 24 Agustus 2015

Menjelang ulang tahun Fa_27 Agustus 2015 (part 1)

Semangat pagiiii.....
Hari ini, Bandung, Selasa, tanggal 25 Agustus 2015.
Entah kenapa, sepanjang Senin kemarin menulis slip di dua bank pake tanggal 25.
Dan bunda menuliskan pagi ini,untuk menjadi teman dalam perjalanan Fa kelak jika sudah bisa membaca.
Saat tulisan ini dibuat, masih jam 5 pagi, sudah shalat subuh, tapi shafa masih tidur.
Maafin bunda ya,tadi malam gak nemenin Shafa gosok gigi setelah selesai film yang mau shafa tonton di NET tv. Iya,bunda ngantuk banget karena perjalanan senin kita ini dari cibubur sudah sejak subuh dan beraktivitas senin yang lumayan padat di bandung. eits, tapi sudah bunda siapin ya pasta gigi dan sikatnya...hihi.

Menjelang 5 tahun usia Shafa.
Menjelang 5 tahun Tia dipanggil bunda Tia oleh Fa.
Sungguh karunia dari Allah ini luar biasa.
Gak kebayang seorang Tia, bisa mendampingi sampai 5 tahun semoga terus berlanjut sampai kelak shafa dewasa ya Nak.

Lima tahun yang lalu, menggendong bayi saja bunda tidak pernah.
Sampai suster di rumah sakit mengajarkan cara menggengong.
Diajarkan posisi bayi menyusui.
Diajarkan memandikan bayi.
IyaNak, bunda diajarkan dan bunda belajar.
Sewaktu shafa masih di perut bunda, kondisi oma teti sudah sakit, Nak.
Oma Teti masih makan dan minum pake selang.
Tapi Oma Teti semangat untuk terapi.
Shafa di dalam perut nemanin Oma Teti terapi yang dianter sama Oma Tuta (kakaknya Opa Cut) dan Opa Cut.
Bahkan Oma Teti dan Opa Cut plus Mak Encih yang mengantarkan bunda ke rumah sakit untuk melahirkan Shafa.
Perjalanan hidup kita berat jika dipikirkan.
Tapi bunda gak mau mikirin berat atau ringannnya, yang penting dijalani saja.
Yang penting tetap ikhlas supaya tetap enjoy menjalani tiap tahap kehidupan.

Dulu waktu shafa diperut, keluarga dari Gang Swadaya, meminta diadakan syukuran 4 bulanan dan 7 bulanan layaknya tradisi Sunda.
Bunda tidak menjalankan karena Shafa dan bunda mengikuti tradisi minangkabau.
Di minang, gak ada tradisi 4 bulanan dan 7 bulanan.
Dan bunda memikirkan perasaan Oma dan Opa Cut.
Pasti Oma Teti pengen berperan juga untuk membantu tapi apa daya fisik tidak mendukung.
Bunda gak mau Oma Teti dan Opa Cut bersedih karena gak bisa bantu bunda layaknya kakek nenek yang membantu anaknya yg sedang hamil.
AB waktu itu mendukung saja pilihan bunda karena sebenarnya dia gak punya biaya untuk mengadakan syukuran yg itu adalah tradisi Sundanya dia.

Pilihan bunda apa?
Karena bunda hanya sendirian dan ditemani shafa di dalam perut,
Waktu itu bunda diingatkan teman untuk mengkhatamkan Al-Quran.
Tiap selesai shalat 5 waktu yang alhamdulillah gak pernah telat bunda kerjakan, bunda selalu melantunkan ayat suci Al-Quran dan bunda ajak shafa untuk ikut.walopun shafa masih di dalam perut.
Doa bunda, anak bunda jadi anak solehah yang takut hanya kepada Allah SWT.
Alhamdulillah... bunda bisa Khatam, Nak.
Al-Quran itupun masih bunda simpan sampai hari ini.

Shafa, ...
maafin bunda ya , karena shafa pernah tantrum 3 tahun yll akibat kondisi psikis bunda yang labil karena hubungan bunda dengan AB.
Masih jelas diingatkan bunda bagaimana shafa kecil yang belum mengeluarkan rasa dihati dalam rangkaian kata.
Sebelumnya kita sudah ke psikolog di sekolah Shafa.
Kita lanjut lagi ke psikolog di Cibubur yg dianter Mamel.
Disitu bunda diingatkan sekali lagi, bahwa bunda harus menguasai hati bunda dengan baik.
Karena kalo bunda panik, marah, atau kesal mungkin karena sikap AB, semua itu berpengaruh ke Shafa.
Kegundahan bunda bisa dirasakan oleh Shafa.
Untuk itulah, bunda pada akhirnya memutuskan menyelamatkan Shafa.
Shafa gak mau balik ke bandung dan lebih senang bermain di kota wisata pun , bunda turuti.
Sampai pada akhirnya bulan ke-tiga, shafa minta ikut ke bandung.
Selama shafa di kota wisata, mana ada AB menengok Shafa.
Alasannya selalu sama: SIBUK kerja.

Tapi sejak shafa berkeinginan sendiri untuk ikut ke bandung, shafa berubah menjadi shafa yang semakin percaya diri.
Alhamdulillah,itu yangbisa bunda liat.
Shafa gak marah atau cemburu jika melihat teman dan ayahnya bermain.
Shafa justru langsung memeluk bunda seolah-olah mengatakan: "shafa gpp kok bun."
Dengan sinar mata Fa yang benar-benar tulus.
Dalam hati bunda berkata,..."anakku jadi lebih bijaksana dibanding diriku yang was-was."

Shafa...
Terima kasih ya, sudah berkenan menjadi anak bunda Tia.
Maafkan bunda jika kondisi kita tidak sempurna.
Jika Shafa lahir dengan kondisi AB yang memilih SIBUK tanpa ada komunikasi dengan Fa.

Shafa...
Terima kasih ya Nak, mau kembali daycare. (terima kasih Bunda-bunda Galenia spesial bun Hilmi dan bun Ovie yang mengikuti tumbuh kembang Fa sehari-hari).
Terima kasih ya Nak, walopun masih terlalu kecil untuk memahami, tapi minimal shafa tau jika bundanya selama Shafa di sekolah, bunda mencari rezeki untuk bisa menyekolahkan Shafa.
Terima kasih ya Nak, sudah bisa diajak diskusi.
Jika ada keinginan Fa membeli mainan tapi bunda belum punya uangnya, shafa tidak merengek seperti layaknya anak kecil.
Shafa akan dengan sabar menunggu bunda mewujudkan perkataan bunda membeli mainan yang shafa impikan.
Alhamdulillah... semua karena support dan bukungan opa Cut dan Oma Teti serta Mamel yang mau menjadi teman bermain Shafa.
Bahkan Shafa punya cita-cita yang mulia untuk seperti mamel dan Oma Teti.
Shafa juga bisa berteman baik dengan anak-anak lelaki...alhamdulillah.

Jangan lupakan juga kita punya keluarga di Bandung.
Keluarga almarhumah Oma Keini (adik Oma Teti) yang mau kita repotin ini.
Ada om Shani, om Luthfan dan tante Echi, dan Opa Krishna.
Trus ada pak Lala, bik Ayi yang baik hati, dan bik Noneng.
Ada Inyiak Ted (sepupu Oma Teti) dan Nenek Endang di pondok ungu bekasi yang nemenin kita Umroh untuk pertama kalinya di januari 2015.
Iya... alhamdulillah, shafa masih muda pun, di usia 4 tahun sudah bisa melihat ka'Bah, Nak.
Semoga kelak dewasa bisa tiap tahun umroh ya.
Insha allah nanti hajinya bersama bunda ya sayang.
Bunda punya impian untuk kita berhaji sebagai bentuk syukur bunda mendampingi shafa.
Dan ada Opa An (adik Oma Teti) dan Oma Ucu di Samarinda yang sudah beberapa kali bertemu Shafa. Bahkan Oma Ucu membuatkan 3 boneka lucu hasil dari jahit tangannya Oma Ucu.

Gak punya ayah yang bisa meluangkan waktu untuk hadir di sisi Fa, jangan jadikan penghalang untuk memadamkan cita-cita Shafa menjadi dokter spesialis jantung.
Biarkan dia sendiri dengan keputusannya yang dirasa benar.
Kerja sibuk itu ada masa pensiunnya, Fa.
Ingat pesan yang ini:"kalo anak lupa waktu karena asyik bermain dengan temannya dan gak nelpon orantuanya untuk memberi kabar tiap sebentar, itu wajar. Tapi kalo ada orangtua yang lupa menelpon dan menanyakan kabar anaknya, itu tandanya orangtua yang kurang diajar!"
Sabar aja Nak, 17 tahun dari hari ini, insha allah shafa di usia 22 tahun, sudah di fakultas kedokteran yang shafa impikan.
Dan dia... sudah tidak lagi SIBUK kerja karena pensiun.
Sementara bunda, insha allah dengan doa kita berdua, bunda masih bisa berkarya dikampus UPI dan Oriflame untuk mensupport shafa meraih impian.

Terima kasih anandaku: Astia Nurshafa Ramadhani
Cahaya dari bukit Safa di bulan Ramadhan ( 17 Ramadhan 1431 Hijriah atau 27 Agustus 2010).
Bukit Safa' dan bukit Marwa sudah shafa kunjungi saat Tawaf di umroh januari 2015.
Doa bunda Tia memberi nama Shafa dikabulkan Allah SWT.
Allah SWT begitu besar sayangnya kepada Shafa.
Tetap solehah dan tetap menyayangi kami yang hadir ditiap tahap kehidupan Shafa ya.
Hilangkan kekecewaan hati Fa terhadap seseorang , mungkin ya, dengan terus berdoa dan berkarya untuk tunjukkan bahwa Shafa bisa mandiri tanpa dirinya. Dan shafa akan menyongsong kehidupan yang utuh jika masa kecil ini belum utuh sempurna menurut mata manusia...aamiin.

Catatan:
saat ini shafa tidak mau menyebut AB dengan panggilan ayah.
Karena merasa AB tidak pantas dan patut dipanggil ayah.
Yang terlalu sibuk tidak mengangkat HP saat di telpon dan anak ini menunggu balasan telpon dari beliau, tiada kunjung hadir.
Yang terlalu sibuk tidak merespon SMS.
Yang menolak saat shafa minta ditemani beli sepeda...hanya untuk ditemani ke toko bukan minta AB untuk membelikan sepeda.
Bahkan (maaf) memang salah saya sebagai bunda yang terlanjur bicara, bahwa AB ini tidak menafkahi shafa secara rutin, minimal untuk biaya sekolah.

Insha allah cerita ini apa adanya saya tulis, dari sisi seorang bunda tia.
Tanpa dibumbui.
dan tidak bermaksud menyindir atau merendahkan manusia yang lain.
Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk sesama.
Kisah perjalanan kami, kekuatan DOA kami dan support dari semua pihak di lingkungan terdekat maupun jauh, membuat kami mampu bangkit dari keterpurukan.
Karena kami yakin dan percaya, semua ini terjadi hanya karena Kuasa Allah SWT.
Allah SWT yang memberikan ujian dan Allah SWT yang juga akan menaikkan derajat kita jika berhasil lulus ujian dengan baik, insha allah.



Selasa, 18 Agustus 2015

ayahku...Opaku...pahlawanku

Semangat pagiiiii...
Kali ini Tia ingin menuliskan perjalanan kehidupan seorang ayah yang alhamdulillah sampai detik ini masih berperan sebagai Pahlawan bagi keluarga.
Ayah dari dua orang anak perempuan.
Suami yang tekun merawat istri yang hampir 6 tahun ini menderita stroke.
Opa yang sayang banget ke cucu semata wayang.

Perjalanan kehidupan pribadiku, sudah pasti tidak seindah cerita dongeng.
Menikah dengan seorang perwira TNI yang berlatar belakang anak bintara TNI.
Mendapat restu dari seorang ayah yang perwira TNI juga dan ikhlas berbesan dengan bintara TNI.
Untuk teman-teman ketahui, ada hubungan hirarkhi di keluarga TNI.
Dan sungguh keikhlasan yang luar biasa hebat bagi seorang perwira mau berbesan dengan seorang bintara.
Sudah selayaknya dan sepatutnyalah menantu yang direstui ini berbakti pada mertua dan orangtuanya sendiri.
Tidak sedikit perjuangan ayah kami untuk menolong menantunya yang satu ini.
Bukan hanya dari sisi rupiah, bahkan ayahanda sampai mencari cara untuk menolong menantu agar bisa lulus Sesko TNI setelah sempat gagal tes ditahun sebelumnya.
Sekolah komando (sesko) yang menjadi kebanggaan jika anda seorang perwira TNI.
Sekolah yang menaikkan derajat kepandaian, kepintaran, kelas pergaulan perwira TNI yang bisa membuka peluang untuk berkarir lebih cemerlang.
Sayang... sangat disayangkan, pertolongan itu tidak sepenuhnya dibalas dengan kebaikan sikap.
Iya,... ternyata menantu yang diharapkan bisa menjaga keluarga besar ini,
menantu yang diharapkan bisa menenangkan hati dan pikiran untuk masa tua ayahanda kami,
justru berbalik menjadi penyebab beban pikiran ayahanda.

Andai ibundaku sehat, mungkin ayahanda bisa berbagi keluh dan kesah pada ibunda.
Tapi kondisi kami tidak se-istimewa itu.
Ayah yang merasa terkhianati hatinya...
Melihat cucunya tidak dirawat, tidak dinafkahi, tidak disayang oleh menantunya...
Melihat anaknya yang seorang diri berjuang dan berperan ganda sebagai ibu dan pencari nafkah keluarga kecilnya...
sungguh... itu pasti beban pikiran yang tidak membuat tenang seseorang yang sudah di masa pensiun.
Dan ayahanda termasuk satu dari sekian banyak orang yang merasa kecewa dengan sikap menantu.
Di depan ayahanda , mantu ini begitu baik dan santunnya.
Sampai pada suatu ketika dia mengakui bahwa dia narkoba.
Dia merasa benar sudah memilih jalan keluar dengan narkoba.
Karena dia merasa tidak sanggup mendidik istri yaitu saya.
Sangat disayangkan, seorang perwira tidak mampu mendidik istri yang berpendidikan juga.
Sangat disayangkan, seorang perwira kalah gengsi untuk mendidik istri yang alhamdulillah lebih rajin beribadah dibandingkan dirinya yang sering lalai dalam shalat lima waktu.

Ayahanda pernah berucap:"teman-teman ayah, di usia tuanya sekarang, justru sudah dilayani oleh menantu. bahkan ada yang sudah dibelikan rumah oleh menantunya. yang ini kok malah ninggalin beban untuk ayah."
Kami coba untuk ikhlas...
Mudah diucapkan, tapi butuh proses yang tidak ringan untuk dikerjakan.
Dan ayahanda kami ini paling khawatir jika kami tidak memiliki uang.
Padahal saya pegawai negri loh, yang jelas banget akan peroleh gaji bulanan.
Dan saya juga punya bisnis MLM oriflame.

Tapi begitulah sikap seorang ayah pada anaknya.
Begitulah sikap seorang Opa pada cucunya.
Beliau tidak mau melihat kami menderita perihal uang.
Sungguh,... terkadang ucapan yang secara realita tidak masuk akal.
Tapi ada yang menyebutkan, ucapan adalah doa.
Dari saya kecil ayah selalu berkata:"soal uang jangan khawatir. jangan merasa tidak ada uang trus berhenti sekolah. uang bisa dicari."
Alhamdulillah...
sedari kecil diajarkan hidup hemat...
sedari kecil diajarkan hidup pas-pasan ala PNS.
Sehingga saat uang itu hadir lebih dari cukup, sangat lebih dari cukup, kami tidak gelap mata dan kalap untuk membelanjakan uang ke kebutuhan tersier menurut kami.

Masih ada cita-cita ayahanda yang belum saya wujudkan.
Perihal rumah tangga saya yang karam , karena secara Islam , saya sudah bisa ajukan gugatan cerai, sudah saya diskusikan juga rencana saya dengan ayahanda.
Perihal cucu yang tidak ditengokayah kandungnya, yang tidak dihubungi ayah kandungnya, yang terkadang muncul rasa kasihan opa kepada cucunya , sudah saya diskusikan dengan ayahanda.

Proses kehidupan ini patut disyukuri.
Dengan segala ujian yang diberi Allah SWT, yakin akan menaikkan kelas kami sebagai manusia.
Jangan bersedih atau merasa kasihan pada seorang anak yang tidak dikunjungi oleh bapak kandungnya yang selalu beralasan SIBUK kerja,...bukan...bukan anak ini yang perlu dikasihani.
Karena anak solehah ini masih memiliki banyak panutan sosok lelaki atau bapak atau kakek yang bisa dijadikan teladan, walopun itu bukan dari ayahkandungnya.
Tapi yang perlu dikasihani adalah seorang bapak yang mensia-siakan anak kandungnya.
Mungkin sekarang dia sehat dan bisa beralasan sibuk kerja.
Tapi lihatlah banyak contoh orangtua yang mengemis minta belas kasih anak yang saat kecil ditelantarkannya dan kini anak tersebut sukses dunia akhirat, insha allah.

Sungguh berat beban ayahanda kami.
Sungguh berat beban opa kami.
Tapi insha allah beban ini ujian kehidupan yang semoga menambah amal ibadah kami menuju pintu surga-Nya.
Yakin dan percaya, Maha Pemberi ujian kehidupan ini sedang menilai lulus atau tidaknya kami menjalani ujian kehidupan.
Bismillah...
Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Mohon bantuan doa dari teman-teman yang membaca ini untuk kesehatan kedua orang tua kami.
Untuk kesehatan opa cut dan oma teti.
aamiin.

Bandung, 19 Agustus 2015
Terima kasih untuk ayahku...opanya Shafa...pahlawan kami.

Rabu, 12 Agustus 2015

miskin

Semangat pagiiiii!!!!

Ada yang bilang, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang terpuruk.
Ada yang bilang, tukang bakso mogok jualan karena harga daging sapi yang tinggi.
Kalo pun ada yang masih jualan, untuk menyambung kehidupan keluarga, daging sapinya berubah warna putih karena diganti daging ayam.
Ada yang bilang, nilai tukar uang Rupiah terhadap Dollar US mendekati 14ribu.
Ada yang bilang, banyak pedagang mengeluh karena penjualan menurun akibat daya beli berkurang.

Pertanyaannya: "Pedagang yang manakah yang merasakan penjualan menurun akibat daya beli berkurang?"
Kosmetik Oriflame? Tidak!!
Kalo sepi pembeli, bisa alihkan sebagai belanja pribadi.
Kenapa? karena produk kosmetik Oriflame bisa dipake untuk diri sendiri.
Tiap orang pasti butuh mandi.
Oriflame menyediakan sabun, shampo, dan deodorant.
Tiap orang pasti butuh perawatan tubuh.
Oriflame menyediakan body lotion untuk melembabkan kulit dan parfum untuk wangi-wangi.
Tiap orang pasti butuh perawatan wajah.
Minimal terlihat bersih tanpa jerawat ataupun komedo yang mengganggu penampilan.
Oriflame punya rangkaian Pure Skin , Tea tree, Optimals , Love Nature, dll untuk perawatan wajah.

Se-sederhana itu kok bisnis saya ini.
Gak maksain orang lain untuk jadi konsumtif.
Karena kami yang tekun mengerjakan bisnis ini bukan untuk memaksa orang lain untuk konsumtif, tapi mengejar impian lain yang lebih besar, yaitu JENJANG KARIR di oriflame.
Karir???
Apa itu???

Anda pernah dong ya merasakan bangku sekolah.
Ada jenjangnya kan kalo SD itu dari kelas 1 sampai kelas 6.
Sebelum jadi anak SD , ada jenjang yang perlu dilewati yaitu TK-B.
Disini anak belajar baca dan tulis karena syarat masuk harus sudah bisa baca dan tulis.
Tamat dari SD, ada jenjang lagi ke SMP, dan SMA.
Untuk yang berkemampuan ekonomi cukup, bisa melanjutkan ke kuliah.
Atau anda yang cerdas , bisa peroleh beasiswa untuk kuliah.
Itu jenjang sekolahan.
Yang bisa membawa anda ke jenjang karir kehidupan masa depan anda.
Karena setelah kuliah anda akan mencari pekerjaan.
Di masa bekerja anda akan mencari karir untuk lebih mensejahterakan diri anda.

Dengan modal pendaftaran Rp 49.900,-
Anda sudah diberi modal awal untuk berbisnis dalam bentuk Starter Kit.
Anda akan dibimbing para leaders yang sudah berpengalaman untuk menjadi sukses seperti mereka.
Anda cukup memanfaatkan fasilitas yang sudah anda miliki untuk anda belajar dari TIDAK bisa menjadi BISA, hanya dengan menggunakan HP dan media sosial alias pake koneksi internet dari HP/WA/LINE/BB.

Anda bayangkan, jika anda TEKUN, tidak mustahil dalam waktu 2 bulan anda bisa peroleh gaji 1,5juta - 3 juta/bulan.
Sudah sama dengan gaji minimum di negri ini.
Sudah sama dengan gaji orang-orang yang berpendidikan minimal SMA.
Tapi disini anda bisa tingkatkan gaji bulanan anda menjadi 4 juta, 7 juta, 14 juta, 21 juta, 28 juta, 42juta, bahkan bukan hanya itu, anda akan peroleh fasilitas dari perusahaan.
Iya, layaknya karyawan yang loyal dan setia, Oriflame juga memberikan penghargaan pada kami.
Seperti mobil pribadi yang bisa mengantarkan kami bekerja.
Seperti jadwal perjalanan liburan di dalam dan luar negri.
Gak repot urus ini itunya karena semua diurus Oriflame.

Jadi, jika anda merasa situasi ekonomi dan politik negara tercinta ini sedang tidak nyaman, anda pikirkan kembali, yang tidak nyaman itu siapa???
Masih lebih banyak kok yang bisa liburan ke luar negri.
Masih lebih banyak kok yang bisa pergi umroh/haji.
Masih lebih banyak kok yang bisa beli mobil baru.
Masih lebih banyak kok yang bisa beli rumah baru.
Bahkan masih terlalu banyak orang yang melakukan persiapan pernikahan dari mulai yang sederhana sampai yang mewah.
Masih terlalu banyak ibu-ibu yang hamil, yang tentunya butuh biaya besar bukan sekadar untuk persalinan tapi yg lebih penting memberikan gizi terbaik selama masa kehamilan sampai melahirkan dan membesarkan bayi.

Berfikirlah jauh ke depan.
Kalo masih susah kehidupanmu, jangan komentari kehidupan orang lain yang sudah nyaman dan mapan.
Perbaiki saja nasib hidupmu.
Sudah 8 jam per-hari kah anda bekerja efektif mengais rezeki?
Sudah lebih dari 1 sumber penghasilankah yang anda tekuni saat ini?
Jika cuma 1 sumber penghasilan dan anda paham itu kurang, maka carilah tambahan penghasilan dengan bergabung di bisnis Oriflame bersama Tia.
Jika anda bekerja kurang dari 8 jam sehari maka tingkatkanlah jam kerja anda.

Tetap optimis.
Tetap semangat.
Tetap kreatif untuk kehidupan yang lebih baik.

TiaYusri
WA/Line. 08137059263
Pin BB. 277d6aa3