Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Rabu, 19 September 2012

kecewaku terhadap sikap kalian wahai mahasiswa S1 Teknik Sipil

Judulnya agak panjang ya...
Hari ini 19 September 2012
dikejutkan oleh perilaku, tingkah laku, sikap, atau apapun namanya dari mahasiswaku sendiri
Dari mahasiswaku yg berada di Program Studi Teknik Sipil strata S1-sarjana
Yang nantinya setelah lulus akan mendapatkan title Sarjana Teknik
Calon Teknokrat!!!

Memang tidak semua mengecewakan,
tapi dari beberapa orang tadi yg menjawab tiada sopan santun dan merasa benar di depan dosen, sy sudah bisa memperkirakan kedepannya mereka akan seperti apa dalam bermasyarakat
Benar-benar sy kecewa dengan mereka.
Atau saya yg terlalu menaruh harapan besar karena title yg akan mereka pakai dibelakang nama mereka?
Akhhh...ternyata, kalian belum menyimak tiap ucapan saya.
Masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
Mungkin sekarang kalian hanya akan mengganggap sepele.
Ya!!!!
Sepele!!!
kenapa?
karena kalian sudah diberi modal materi yg berlimpah dari orangtua/keluarga, so...omongan dosen mah sebodo teiung!!!!
tapi apa kalian pernah berpikir: apa balasan kalian terhadap materi yg telah kalian terima dan kalian nikmati saat ini??
Nilai kalian bagus tidak?
Pribadi kalian bagus tidak?

Toh tidak selamanya kalian menjadi jago kandang yg selalu berada di bandung.
Pasti ada masanya kalian akan melihat dunia luar yg lebih berat dari yg kalian nikmati saat ini.

Hadoh!!!
kecewaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa berat!!!

Cerita ini semua berawal dari saat jam istirahat siang di ruang dosen.
Ada kolega yg hendak mengganti jam perkuliahan di jam 13 dengan menggunakan ruang 163.
Kolega: "Bu dewi, ngajar? di ruang berapa?"
Sy: "Iya, di 163 jam 13"
Kolega: "lho itu kan kelas kosong, Bu. sy mau pakai."
Sy: "kosong maksud ibu? sy tiap rabu jadwal ngajar di kelas itu. Coba cek Ruang 163 itu milik Prodi D3-TS."
Setelah kolega tdi cek jadwal, ternyata memang benar tercantum itu ruang kelas diisi saya.
Sy tidak ambil pusing, karena sy tidak merasa ada perubahan jadwal atau apapun bentuknya.
Saya beraktivits seperti biasa menuju ruang kelas.
Sambil berjalan ke 163, sy melewati ruang 162, ditegur sapa oleh mahasiswa
M1: "siang bu"
Sy: "siang, kuliah sama siapa"
M1: "....(kolega sy tadi)"
Saat menuju pintu ruang 163, saya dapati mahasiswa D3-TS saya berada di luar kelas.
Sy: "kok di luar? ayo masuk?"
M2: "kelasnya dipake, Bu"
Sy: "lho, yg pake siapa?" (sambil berjalan terus menuju ruangan).
Ternyata di dalam ruangan sudah duduk mahasiswa S1-TS dengan membuka LCD dan menampilkan presentasi. Entah apa itu yg di presentasikan, sementara dosen yg mereka tunggu saat di ruang jurusan, masih kebingungan mencari Lcd yg ternyata sudah disiapkan oleh mahasisa S1 di 163.
 Sy:"ayo..ayo...diberesan. sy mau ngajar."
M3 dkk: "loh...kelas ibu dimana? kita disini bu?"
Sy: " ini matakuliah apa? siapa dosennya?"
M3 dkk: "teknik gempa, bu. ....(kolega)"
Sy: "sy minggu kemarin dari awal kuliah juga disini. emang saudara disini?"
M3 dkk menjawab seperti nyamuk. Rame seperti dipasar.
ibarat 1 orang rampok diroyok masyarkat.
Ajaiibbbbbb!!!!
M3 dkk: " Iyaaaaa bu!!!! kita dari awal juga sudah diruang ini."
Saya masih ingat wajah-wajah mahasiswa yg ngotot,...
Saya masih ingat wajah-wajah mahasiswa yg merasa benar telah menggunakan ruang 163
Saya masih ingat sikap perilaku mereka...

Saya tau saya tidak salah, karena sy tau letak permasalahan antara mahasiswa teknik gempa di 163 dengan mahasiswa kolega sy di ruang dosen tadi. mungkin karena 163 terjadwal milik junior, jadi sang senior merasa berhak berpindah tanpa dianalisa pake otak.
Moso dari belasan orang bisa salah alamat!!!

Astagfirullah ...
Cara mereka menjawab membuat saya terkejut
ini ya model anak teknik sipil yg kuliah di PTN "pendidikan" ????
Masih sopan pengamen di pinggir jalan loh, Dek!!!!!

Saya merasa diserang,...
Saya merasa dianggap mereka saya yg pikun
Saya merasa dianggap mereka saya yg LUPA
Akhirnya sy hukum mereka dengan push-up 5x daaaaan itupun masih ada yg menolak.
Bahkan ada yg dengan entengnya mengatakan "tadi lupa, Bu"
Jiaaaaaah...moso mahasiswa berani menjawab LUPA!!!


hohohoho...
jadi karena lupa, ngomong besar, ternyata salah diri sendiri
HAiiiiiiiiiii
Kalo aku jadi kamu, sudah berlutut saya minta maaf.
Dek....dek....perilaku kalian...
euforia merasa jadi senior ya!!!
euforia merasa di UPI itu sekarang sudah ada Sarjana Teknik
Istigfar Dek...
Diluar sana banyak kok yg ST (sarjana teknik)
Alam akan menyeleksi kalian, wahai penerus tongkat estafetku.
Sadarlah...

Kalian ngakunya calon mahasiswa
tapi omongan, ucapan yg dikeluarkan tidak disaring dengan otak!!!!
truuuus buntutnya kalian kaaaan yg PELUPA!!!

Tong kosong nyaring bunyinya!!
sudahlah salah, masih suara besar, ngotot, ngeyel pula
Hadooooooooooooooooooh...

Intinya sy kecewa dengan kalian semua
Tiada menghargai dosen
tiada berpikir dalam berucap
tiada pandai menempatkan dan membawa diri
Mohon sadarlah hari ini semua berawal dari kesalahan kalian yg memancing emosi saya

Semoga bpk kaprodinya bisa tenang pergi berhaji yaaaa...amiiiiiiiin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar