Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Sabtu, 17 Desember 2011

Cuti hamilku dan 6 bulan ASI ekslusif

Saya dinyatakan hamil setelah 4 tahun berumahtangga.
Saya dinyatakan hamil saat Ibunda baru pulih dari koma pasca stroke.
Saya hamil dengan kondisi kerja di bandung dan rumah di cibubur yang mengharuskan saya pulang-pergi setiap akhir pekan dengan travel.
Dimana peran suami???
Jangan tanyakan itu.
Dia hanya fokus pada kerja-kerja dan kerja.
Ada bantuan suami, namun tidak untuk memberikan solusi letihnya fisikku mengukur tol purbaleunyi tiap akhir pekan.


Usia 6 bulan kehamilan, suamiku pindah tugas ke Medan.
Saya tetap dengan rutinitas seperti sebelumnya.
Menjelang melahirkan, ayah dan ibu memutuskan untuk menemaniku di rumah cibubur.
suamiku...dia masih di Medan dengan dinasnya.
Benar kata pepatah...kasih sayang anak sepanjang penggalah , kasih sayang ibu sepanjang jalan.
Orangtua ku ayah-ibu ku tersayang, selalu ada dikala suka maupun duka.
bukan hanya memberi bantuan "doa" namun juga bukti fisik kehadiran mereka di depan mataku.
*menetes air mata saat menulis kalimat ini*

Setelah Shafa lahir 27agustus2010, aku memutuskan untuk memberi ASI eksklusif 6 bulan.
Cutiku sebagai PNS hanya 3 bulan. 1 bulan sebelum dan 1 bulan sesudah melahirkan.
Disinilah aku ditempatkan pada persimpangan.
Pertama: aku ingin ASI eksklusif. sementara ASI ku gak bisa diperah untuk di simpan di botol seperti bunda kebanyakan.
Kedua: kondisi ibunda pasca stroke yang selalu ingin 24 jam bersama cucu - shafa.
Ketiga: seperti menemukan jalan buntu untuk mencari pengasuh bayi.
Dengan mengucap nama Allah SWT, aku putuskan untuk belum aktif di kantor.

Akibatnya, aku dianggap melanggar peraturan karena tidak aktif dalam waktu yang lama.
Aku akui aku salah.
Tapi aku juga kecewa. kenapa ketidakhadiran hanya diukur berdasarkan absensi dari tanda tangan.
Bukan rahasia lagi bahwa tanda tangan mudah dipalsukan.
Hanya karena aku jujur, tidak meminta oknum untuk menandatangani absensiku, akibatnya aku kena teguran.
Bahkan pimpinanku melaporkan ke atasannya lagi.
Bahkan petugas yang bertugas memeriksa tanda tangan beberapa kali "menasehati"ku
Pokoke nge-jatuhin mental banget deh!!!

Astagfirullah...
Hanya Engkau ya Allah tempatku mengadu.
Apakah aku harus menyesal dengan keputusanku?
Tidak...aku tidak menyesal.
Shafa anugerah terbaik dari Allah SWT.
Aku bangga dan bahagia dari awal Shafa lahir, aku terus ikuti tumbuh kembangnya dari detik demi detik.
Mulai dari memandikan, memakaikan baju, mengganti pokok... semua ku kerjakan seorang diri.
Melihat tertawanya pertama kali, kata pertamanya, senyum pertamanya... bahagiaaaaa banget.

Momen itu tidak akan pernah bisa diulang.

Kerja dan uang hanya untuk kepuasan dunia.
Melihat senyum ibunda bermain dengan cucu, melihat anak menyusu ASI dengan nikmatnya...merupakan anugerah yang sangat tinggi. tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Allah Maha Adil.
Saat ini yang aku inginkan melihat senyum ayahanda+ibunda bermain bersama cucu pertamanya
"ASTIA NURSHAFA RAMADHANI"
Insya Allah rezeki akan datang untuk kami dari pintu manapun yang dikehendaki Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar