IBU....selamat hari ibu 22 Desember

Gak ada habisnya ya kalo bercerita tentang keduaorangtua kita.
Tulisan ini kupersembahkan untuk Ibuku dan ayahku

Ibuku, dr.Zukesti Effendi binti Effendi Dt. Batuah lahir 13 Oktober 1946 di kampung Palembayan, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat. Anak dari Effendi Dt. Batuah seorang kepala sekolah dan Kamsinah yang juga guru dan kemudian menjadi kepala sekolah. Masa kecil ibu bahagia. Ibu bisa tuh menanam pagi di sawah dengan cara yang baik sampai dengan memanen. Aku selalu ingat cerita Ibu saat Indonesia susah, semua orang makan nasi jagung bahkan ayahku pun di AAL makan telor hanya setengah potong sehari, Ibu tidak mengalami kesusahan. Kenapa? Karena kita punya sawah. Selalu saja ada beras untuk di makan.
Ibu SD di Palembayan. SMP dan SMA di Bukittinggi. Kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang.
Menikah 11 Februari 1979 dengan ayahku yang semasa itu berpangkat Kapten Marinir Yusri Hadjerat. Ayahku anak dari Hadjerat dan Djamilah Djambek yang asli dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Semenjak mahasiswa tingkat atas, ibu yang aktif olahraga basket, sudah menjadi asisten dosen, sehingga pada akhirnya menjadi PNS dosen.
Gak heran ya, mind setku dari kecil ingin jadi dosen dan punya suami tentara...hahaha.
Kenapa dosen? karena melihat ibu yang seorang dokter, berpraktek dokter, dosen, namun tetap bisa merawat+memelihara+mendampingi tumbuh kembang aku dan Meli.
pagi hari, Bangun dari tidur malam ibu langsung menyiapkan keperluan kami. mulai dari memasak air untuk mandi, memasak makanan pagi kami sampai mengantarkan kami ke sekolah. setelah itu ibu belanja lauk-pauk ke pasar. dilanjutkan dengan pulang ke rumah untuk memasak. Tepat jam 10 pagi, ibu bersiap untuk praktekdi salah satu klinik milik instansi pemerintah. siang sepulang dari praktik, ibu menjemput aku dan meli dari sekolah. kami makan siang bersama di rumah. Sore mendekati ashar, ibu bersiap lagi praktek diklinik BUMN. Malamnya prakatek lagi, kali ini milik sendiri.
Rasanya jika menemani ibu praktek malam dan menghitung uang dari hasil konsultasi pasien yang waktu itu Rp 2000,- senaaaaaaaaaaaaang banget. apalagi kalo pas di kasih ibu lembaran Rp 2000,- itu untuk jajan.
anak SD bisa sampe 1 minggu....hahahaha
Ketika SMP umur 14 tahun, aku yang selalu senang mencucikan mobil ibu, mulai berani untuk belajar menyetir mobil. dipikiranku hanya satu. membantu ibuku mengantar meli ke sekolah saat ibu mengajar ke samarinda untuk mengajar di Univ. Mulawarman.
Ohya, aku lahir di surabaya dan dibesarkan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sampai masa SMA 1 tahun di balikpapan, kemudian pindah ke Medan, lanjut Banda Aceh, dan aku berakhir di Bandung tahun 2004.
Semasa SMP aku ikut kegiatan modelling. Ibu yang sudah sibuk dengan rutinitas sebelumnya, tetap punya kekuatan untuk mendampingiku.
Bahkan bajuku untuk berkompetisi di payet sendiri dari tangan ibu.
Super MOM banget deh!!!!
Sampai sekarang, alhamdulillah, walopun diberi sakit, ibu tetap ikhlas dan sabar.
Masih setia menemani kami.
Masih terlihat senyum khas ibu yang sepertinya diturunkan ke Shafa.
Masih memikirkan kebahagiaan kami.

Hmmm....
Bu... semoga aku sempat ya memberikan kebahagiaan lain untuk ayah dan ibu.
Semoga jadi ya kita berkumpul di rumah yang ibu cita-citakan di wilyah cibubur.
Ibu dan ayah...semoga selalu sehat.
Ayah...didoakan tetap lancar rezekinya dan sabar.

Akhirnya hanya 1 kata ...TERIMA KASIH.
Ibuku...yang telah mengandungku 9 bulan 10 hari
yang telah melahirkan ku melalui cesar karena posisiku sungsang di rahim ibu saat ibu mengajar di univ. airlangga surabaya.
yang tanpa mengeluh letih fisik dan financial tetap bersemangat merawat dan mendampingiku sampai detik ini.
Ayah...terima kasih karena tetap menjadi 1 keluarga yang utuh.

Suuuuuuuuuuun tersayang dari ananda tia da cucunda shafa.
Semoga Allah SWT memberikan mukjizat-Nya untuk kita berkumpul semua di Cibubur.
*big hug and kisses

SELAMAT HARI IBU untuk seluruh IBU di dunia