Ibu Stroke 10 november 2009

Ingin rasanya mengulang kisah ini. Tapi ternyata dari hati tidak sanggup menuliskannya lagi.
Intinya,...Ibuku yang dokter dan dosen kedokteran yang masih kuat main basket di usia 63 tahun, mendadak stroke pecah pembuluh darah otak kiri. akibatnya bagian kanan lumpuh dan susah berbicara.
Disini aku melihat arti kasih sayang seorang suami kepada istrinya. ayahku mau memandikan ibu, mengganti diapers, memasangkan baju,...betul-betul terlihat kasih sayang ayah ke ibu.

Manusia hanya berencana namun Allah SWT jua yang menentukan.
Disaat harus merawat ibunda, aku dinyatakan hamil. Hal yang kami tunggu-tunggu selama 4 tahun pernikahan.
Namun fokus utama tetap untuk pemulihan ibunda.
Adikku meli, 24 jam nonstop memantau perkembangan ibunda.
Alhamdulillah dengan lahirnya cucu dan terapi fisik yang rutin, sudah 2 tahun ini kondisi ibu menjadi lebih baik. Ayah ... walopun semakin kurus namun tetap sehat dan semangat berolahraga.

Dari kisah ini, satu kesimpulanku.
Pertama ... jangan remehkan keluhan badan sedikitpun. Kesehatan itu penting!!!!
Kedua... keuangan juga mesti punya tabungan. karena operasi bedah otak itu bukan perkara murah dan mudah.
Ketiga... masih diberinya kami kesempatan untuk berkumpul terasa begitu nikmat dunia-akhirat.

Ya Allah SWT... berilah kami kesehatan,
jikalau  Engkau beri kami sakit, jangan lagi Engkau hadapkan kami dengan situasi seperti saat ibunda stroke.
amin.