Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Senin, 05 Maret 2012

curhat biar legaaaaaaaaaaaa

Jujur..., ini sudah bulan ketiga keuangan rumah tangga "seret" diliat dari satu sisi yaitu gaji pokok kami sebagai PNS. Semua keuangan di awal bulan sudah habis untuk membayar tagihan rumah, listrik, dll.
Tiga bulan ini entah apa kabarnya bisnis suamiku.
Duluuuuu sewaktu dinas di M*dan, dia menjanjikan properti yang berlimpah padaku.
Duluuuuu sewaktu dinas di M*dan, dia "berfoya-foya" menikmati live music dengan mentornya.
Duluuuuu sewaktu dinas di M*dan, dia memberanikan diri membeli mobil bekas dengan cicilan perbulan yang lebih besar dari gaji pokoknya.
Semua ini sudah kuwanti-wanti.
Jawabannya apa?
"tia kan juga dapat jatah. perbulannya kan aa lebihkan untuk tia."
Memang betul.
Tapiiii...apa aku berfoya-foya menikmati hidup seperti dia?
Aku kerja di Bandung.
Aku punya orang tua di cileungsi bogor.
Aku punya rumah di cibubur
Aku punya anak bayi.
Cukup kah yang dia kasih perbulan waktu dulu?
Sangat cukup.
Bahkan oma-opa Shafa sering memberikan uang untuk shafa tiap kali bertemu.
Dari pihak kakek neneknya?...hahaha. jangan ditanya!! nelpon nanya cucu pun tidak. mengunjungi mantu yang seorang diri membesarkan cucu pun tidak. apalagi uang 1 rupiah untuk cucu.
Pembantuku yang sesama sundanese saja terheran-heran dengan mertuaku.
Mau dituntut yang seperti itu? anaknya foya-foya di M*dan tapi ortunya tidak ada mengunjungi mantu yang ditinggal anaknya berdinas.
Gak!! aku gak akan menuntut.
disini butuh keikhlasan dan kelapangan dada.
Yang penting bagi aku...oma-opa, shafa, dan mamel sehat dan bisa hidup berkecukupan.
Kami bisa tertawa lepas saat bersama dalam suka maupun duka.
Aa dimana posisinya? dia lebih merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
Biarkan saja. Kita lihat sampai mana Allah SWT akan membimbing dia sampai dia tersadar momen-momen terindah bersama anak yang dia hilangkan.

Sekarang...
3bulan terakhir ini,
gak ada lagi tuh gaungnya "bisnis" yang dijalankan aa.
Mobil dengan cicilan lebih besar dari gaji, entah darimana dia dapatkan uang cicilannya.
Aku gak peduli.
Karena dari awal sudah aku ingatkan untuk jangan lebih besar pasak dari pada tiangnya.
Tapi dia berprinsip :"mana ada suami yang mendengar ucapan istri!!!!!"
Ucapan yang kasar kalo menurut aku.
Alhamdulillah Allah SWT mendengar semua doaku.
Dia rasakan sekarang akibatnya.
Walopun sedikit banyak berakibat juga ke aku.
Tapi aku sudah terbiasa juga terlambat menerima uang bulanan dari dia.

Hanya butuh kelapangan dada untuk menerima semua ini.
Bibit, bobot, dan bebet seperti orang jawa bilang, memang ada benarnya.
minimal untuk berdiskusi aku dan dia.
tidak selalu diakhiri dengan pertengkaran.

Hanya Allah SWT tempatku mengadu.
Hanya Ibu-Ayah, Meli, dan Shafa tempatku "mengisi" batere untuk lebih bersemangat menjalani hidup.
Hanya  Ibu-Ayah, Meli, dan Shafa tujuanku untuk terus dan terus berusaha mencari rezeki diluar gaji pokok.
Cita-citaku saat ini sederhana saja...
aku ingin tiap weekend bisa mengajak jalan-jalan ayah-ibu, meli, dan shafa tanpa khawatir keuangan.
aku ingin tiap weekend bisa mengajak jalan-jalan ayah-ibu, meli, dan shafa dengan kendaraan yang nyaman dengan aku sebagai sopirnya.
Ya Allah SWT...apakah cita-citaku terlalu tinggi?
Terkadang terasa berat gunung menuju cita itu untuk kuraih.
Melihat orang yang berada di level ekonomi atas dengan mudahnya mereka berlibur keluar negri, makan direstoran dalam 1 rombongan keluarga besar, membeli tas/sepatu diharga 200ribu ke atas, dll.
Betapa nikmatnya ya hidup orang kaya.
tapi aku gak mau kaya yang seperti itu dengan barang-barang mewah berharga ratusan ribu sampai ratusan juta.
Aku cuma pengen bisa tetap berkumpul dengan ayah-ibu, meli, dan shafa dalam suasana tenang tanpa harus deg-degan kekurangan uang.

Semoga Engkau mendengar doaku malam ini Tuhanku.
Semoga target di kantor keduaku bulan ini bisa terwujud.
Amiiiiiiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar