Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Sabtu, 17 Maret 2012

mencermati kenaikan BBM - april 2012

Bensin...
masih teringat sewaktu aku kecil mengikuti ibu membeli premium di salah satu SPBU di kota minyak Balikpapan.
Kalo gak salah di angka Rp 500,-/liter
Jaman aku SD tahun 80an...rupiah juga US$1 = Rp 2000,-
Sekarang nilai tukar mata uang asing semakin tinggi.
ditambah lagi nilai emas per-gramnya yang semakin tinggiiiiiiiiiiiii.

Berbahagialah manusia Indonesia yang mampu membeli Pertamax.
Artinya apa? Mereka sudah hidup makmur di negri yang merdeka ini.
Tentu saja kendaraan yang mereka bawa keluaran tahun termuda toh.
Aku sendiri gimana? mampu gak beli Pertamax?
Pertama, kendaraan yang aku bawa keluaran tahun 2004.
Kedua, aku PNS yang belum mendapat sertifikasi/remunerasi/insentif apapun.
Untuk memilih antara Pertamax dan Premium, aku gak malu pilih Premium.
Walopun iklan Premium hanya untuk orang yang gak mampu.
Masa sih???? Yang dianggap gak mampu itu apa definisinya?
Tanyakan pada diri masing-masing.
Kalo mobilnya keluaran tua seperti punyaku sepertinya termasuk kategori golongan gak mampu.
Gak mampu bukan berarti miskin harta dan miskin hati.
Tapi aku menyadari kenyataan.
di saat PNS lain menikmati remunerasi dan sertifikasi serta banyaknya insentif sampai masih saja ada  yang korupsi, aku sendiri belum mendapatkan fasilitas tersebut.
Diliat dari masa kerja sejak 4tahun yll, gajiku hanya berputar diangka yang itu-itu saja.
Sedih? Gak!!!
Kecewa dengan pemerintah? Gak!!!
Biarkan saja mereka yang berwenang membuat kebijakan yang menentukan.
AKu selagi sehat masih bisa mencari penghasilan lain disamping gaji ku sebagai PNS tanpa korupsi.

Hidupku akan berjalan seperti ini saja.
Tapiiii...aku pengen mengalami kenaikan di bidang finansial.
Modal untuk masa depan pensiun dan anak.
Tetap semangat seperti semangat paginya kantor kedua.
Semoga kita lebih bijaksana dalam menggunakan BBM dan subsidi silang dari Premium betul-betul tepat sasaran.
Kenapa?
Kasian dong masyarakat yg sudah memilih beli Pertamax karena mereka mampu tapi subsidi silang premium tidak tepat sasaran?!?!
Kalo memang itu terjadi, lebih baik orang mampu yg membeli Pertamax, terjun langsung ke pelosok desa/kota, membagikan uang lebih mereka ke masyarakat yang kurang mampu.
Itu lebih tepat sasaran dan tanpa melalui birokrasi yang puanjaaaaaaaaang.

Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar