Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Senin, 23 Januari 2012

2 (dua) dapur

Jujur saja, istilah "2 (dua) dapur" baru saja aku dengar dan pahami.
Sekitar 1 minggu yll, ada sms kawan yang menyebut istilah "2 (dua) dapur".
Kemarin saat sertijab 19 Januari 2012 di Armabar, ibu-ibu Jalasenastri juga ada yang menyebut istilah "2 (dua) dapur".
Aku mulai aja ya kisah si "2 (dua) dapur" ini.
Berawal dari comment seorang kawan yang masih saja terheran-heran dengan kondisi aku yang bekerja di bandung namun rumah di cibubur.
Tentu saja, aku masih mobile Bandung-cibubur.
Aku mesti pandai-pandai mengatur dan memanfaatkan waktu.
Hal-hal apa saja yang perlu diselesaikan sebagai prioritas utama dan pertama saat di bandung/cibubur, dicatat dan dikerjakan segera.
Capek?
Ya lah!!! Pastinya.
Mengurus kerjaan di kantor pertama,...
Memikirkan anakku semata wayang yang ditinggal dirumah dengan pengasuhnya...
Memikirkan mengejar uang untuk kehidupan satu bulan dan tabungan...
Memikirkan orangtua, suami, anak, dan keluarga...
Memikirkan hidup menumpang di rumah sodara di bandung.
Gak mungkin dong aku tutup mata dan telinga di saat bibik di bandung "pusing" gak sempat minta uang belanja ke Boss Om. Pastinya sedikit banyak aku bantu sesuai kemampuanku.
Buntutnya apa nih???
Keuanganku yang mesti pintar-pintar ku bagi supaya gak menyusut.
Naaaaaah...kalo istilah teman/kawan/sahabatku, aku ini punya 2 (dua) dapur yang mesti dihidupkan.
satu di bandung dan satu lagi di cibubur.
hmmmm....kayaknya bukan cuma dua deh, tapi tiga...hahaha.
Penghasilan bersih aku dan ayahnya Shafa dalam satu bulan kurang dari Rp 10juta.
Sedikiiiiit ya!!!
Makanya jangan mau jadi PNS.
Gajinya keciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil.
tapi mau gimana lagi, rezeki kami disini.
Andai adapurku satu, mungkin bisa juga ya terbeli mobil seharga Rp 200juta atau rumah yang lebih besar dari sekarang sekitar Rp 500 juta???
MUNGKIN!!!!
Terkadang "iri" melihat rumah tangga orang lain yang bisa berkumpul tiap malam bercengkrama suami/istri/anak.
Terkadang "iri" mendengar ucapan orang lain yang "saya gak bisa pisah dari bapaknya?" atau sebaliknya.
Atau ada juga "kalo suami saya pindah, saya mesti ikut juga."
Gak kebayang kalo yang jadi istri yang ngekor-ngekor itu aku.
Gak kebayang kalo yang gak bisa pisah itu aku.
hahaha...pisah disini maksudnya suami dinas di kota A sementara istri dan anak di kota B.
Tapi... aku gak boleh larut dalam kesedihan...

Aku gak boleh berkecil hati dengan posisiku sekarang.
Rambut boleh sama hitamnya,
tapi dalam hati siapa yang tau.
Hanya si pemilik jiwa dan Tuhan-Nya yang tau.

Memang iya aku bekerja,
Memang iya suamiku tentara yang berisiko pindah-pindah tugas,
Untuk itu aku mesti pintar-pintar mengatur kualitas pertemuan ayah-anak antara shafa dan ayahnya, aku dan orangtua serta adikku, karena kuantitas pertemuan kami tidak sebanyak rumah tangga yang satu atap selalu.
Terkadang merasa sangat disayangkan, di saat aku ingin selalu berkumpul dengan keluarga,
masih ada rumah tangga yang keduaorangtuanya sibuk mencari uang, pergi gelap pulang gelap, sehingga kualitas bercengkrama dengan anak/pasangan pun dilakukan hanya saat weekend atau hari libur.

Berat memang 2 (dua) dapur...
tapi lebih berat lagi kalo dapurnya masih menumpang mertua/orangtua.
tapi lebih lebih berat lagi kalo gak punya dapur.
stresss ahhhh dengan istilah ibu-ibu ini
"2 (dua) dapur"!!!!
iiiiih...!!!
bukan aku yang mau kok kondisiku begini.
jangan urus dapurku!!!
yang aku tau, aku bersyukur masih punya dapur dan masih bisa hidup berkecukupan sampai detik ini.
semua ini sudah jalan hidupku dari ALLAH SWT.
doakan saja,...semoga dengan keadaan seperti ini aku lebih dikuatkan mencari rezeki yang berkualitas.

Yuuuuuuks diseriuskan saja mroyekku
http://www.dbc-network.com/?act=daftar&id=ciresspa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar