Bundacerdas

Foto saya
Bundacerdas yang berhasil peroleh tambahan penghasilan demi buah hati

bisnis sambil ngantor dengan modal awal Rp 49.900,-

Rabu, 11 Januari 2012

Mengagumi

Hari ini sengaja banget pulang kerja dari kantor pertama tidak terlalu sore.
Dari pagi keluar rumah hendak ngantor, bawaan kangen terus dengan Shafa.
Ternyata begini ya punya anak.
Walopun jam tidur berkurang untuk nemenin Shafa dengan ASI,
Walopun "me time" mesti curi-curi kesempatan dengan syarat utama ada yang ngasuh Shafa,
Walopun body udah gak seindah anak perawan...hihihi.
Tapiiiii teuteup senang dan bahagia begitu ketemu Shafa,
menatap wajahnya yang masih polos,
melihat senyumnya yang adaaaa sedikit lesung pipi,
mendengar suaranya memanggilku "Buuuu... nda"
Shafa...shafa...Anugerah Allah SWT yang terindah banget dalam hidupku terutama untuk Opa dan Oma.

Hmm...sahabat yang dulunya hampir bersamaan saat hamil, ada beberapa yang sudah hamil lagi.
Kalo ditanyakan ke aku "mau hamil lagi?"
Ya jelas aja mau. Prosesku memiliki Shafa cukup panjang.
Pada tahun ke-4 pernikahan aku melahirkan Shafa dengan bobot 3,9kg dan Panjang 49cm.
Pastinya cesar.
Alasan medis kok. pertama pinggulku kecil. kedua, terlilit tali pusar. ketiga pecah ketuban.
Perjuanganku melahirkan Shafa gak ada apa-apanya dibanding perjuangan Oma-Opa.
Tau sendirikan ibuku masih pemulihan pasca stroke.
Ayahandaku yang lebih hafal hitungan usia kehamilanku memilih untuk menginap di rumahku di cibubur.
Aa gak ada, waktu itu dinas di Medan.
Aa mah tau istri hamil. Tapi tetap aja beralasan menemani tamu kantor atau senior ke tempat hiburan malam live music. aaaakhh...macam aja kejadian disana. Pendidikan tidak terlalu tinggi dan berpangkat tinggi gak menjamin tidak mabok minuman keras dan alkohol. gimana Indonesia gak makin kacau. Aparat yg seharusnya melindungi toh jadi pemakai juga.
Semoga ayahnya Shafa gak sampe terjerumus seperti itu. Malu sama pangkat, keluarga, dan terutama agama!

Menetes airmata ini kalo mengingat kembali perjuangan opa-oma saat mengantarku ke rumkit P**cibubur.
Menetes airmataku saat ibunda terharu bahagia melihat cucu pertamanya Shafa.
Menetes airmataku saat ibunda tidak berani menggendong Shafa karena tangan kanannya masih lumpuh.
Ibunda selalu berusaha untuk tegar di depanku.
Tapi aku tau banget saat itu oma juga pengen gendong shafa seperti yg dilakukan opa.
Terima kasihku untuk keduaorangtuaku.
Semoga aku bisa mewujudkan "diamond heaven"nya Oriflame.
Pesan bunda untuk shafa: apapun yang terjadi, orang pertama yang harus shafa sayangi adalah Opa dan Oma.
Karena jika tidak ada opa dan oma, maka Shafa gak akan punya bunda seperti bunda tia.

Balik lagi ke kejadian hari ini.
Sampai di rumah, kudapati shafa sedang tertidur.
Gak lama waktu berselang, Shafa bangun.
Biasalah batita gitu liat emaknya kan pengen di peluk, digendong, dimanja.
Sore ini setelah ASI, kucoba menawarkan Shafa makan sore.
Bandung yang dingin pastinya bikin perut pengen diisi.
Alhamdulillah mau MaM n nyuap sendiri.
Malah nambah sampe 3x porsi shafa...hihi.
Bahagiaaaaaa liat pemandangan menakjubkan seperti ini.
Shafa gak susah makannya.
Shafa mau nyuap sendiri.
Hebat anak bunda tia.
Sehat selalu ya Fa...peluk cium dari bunda yang sayaaaaang Shafa.
Mmmmmuagh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar